Pondok
Pesantren Darul Ulum Jombang berlokasi di Desa Rejoso, Peterongan, Jombang,
Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61481. Berikut profil lengkapnya.
( Klik = Informasi Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang )
Periode
Perjalanan Pondok Pesantren
Periode
Klasik (KH. Tamim Irsyad dan KH. Cholil 1885 – 1937 M)
Periode
ini merupakan masa-masa pembibitan dan penamaan dasar-dasar berdirinya pondok
pesantren. Pemimpin pertama yang mendirikan pendidikan ini, yaitu KH. Tamim
Irsyad dibantu KH. Cholil sebagai mitra kerja dan sekaligus menjadi menantunya.
Beliau menanamkan jiwa Islam yang diaktualkan dalam bentuk sikap dan
perbuatan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Berdirinya
Pondok Pesantren Darul Ulum bermula dari kedatangan KH. Cholil Bangkalan,
ketika beliau datang ke Jombang demi memperbaiki keadaan ekonomi keluarga KH.
Tamim yang memiliki hikmah besar dalam meneruskan tradisi pengajaran yang
pernah ia terima. Ditemukanlah Desa Rejoso, tempat yang secara naluriah
keagamaan KH. Tamim yang amat representatif sebagai lahan perjuangan
menegakkan agama Islam.
Tamim
Irsyad adalah ahli dalam syariat Islam di samping memiliki ilmu kanuragan kelas
tinggi, demikian pula KH. Cholil merupakan pengamal ilmu tasawuf di samping
memiliki bekal ilmu syariat Islam. Beliau waktu itu telah dipercaya oleh
gurunya untuk mewariskan ilmu tarekat qodiriyah wannasaqbandiyah-nyakepada
orang yang berhak menerimanya, dengan kata lain beliau berhak sebagai
Al-Mursyid (guru petunjuk dalam dunia tarekat).
Pada
periode ini sistem pengajaran ilmu pengetahuan dilaksanakan oleh beliau berdua
dengan sistem ceramah dan praktikum langsung melalui saluran sarana yang ada
pada masyarakat. KH. Tamim Irsyad memberikan pengajian ilmu Al-Quran dan ilmu
Fiqih atau hukum syariat Islam, sedangkan KH. Cholil memberikan pengajian ilmu
tasawuf dalam bentuk pengalaman tarekat qodiriyah wannaqsyabandiyah di
samping tuntunan ilmu tauhid sehingga dengan demikian para murid tidak berat
menjalankan syariat Islam.
Oleh
Kiai Tamim para murid diajari syariatnya dan oleh Kiai Cholil dilatih mencintai
yang punya syariat Islam. Adapun sarana untuk kegiatan tersebut ada dua yang
masing-masing dibangun tahun 1898 dan tahun 1911, surau itu sendiri sampai
sekarang masih terawat baik, dipakai balai pertemuan dan pengajian.
Siswa
yang tercatat pada periode ini antara lain dari daerah Jawa Timur dan Jawa
Tengah, terutama dari Jombang, Mojokerto, Surabaya serta Madura. Jumlahnya
sekitar 200 orang yang tinggal mondok. Potensi alumnus cukup memadai, sehingga
dengannya Darul ‘Ulum pada periode berikutnya berkembang dengan cukup
membanggakan.
Sekitar
akhir abad 19 (XIX), ketika pondok pesantren ini berkembang cukup meyakinkan,
didatangkanlah Kiai Syafawi adik Kiai Cholil dari Demak, Jawa Tengah untuk
membantu kelancaran pengajian, terutama di bidang studi ilmu Tafsir dan ilmu
Alat.
Namun
sayang, Kiai Syafawi tidak bertahan lama, karena pada tahun 1904 M beliau
meninggalkan dunia fana ini. Dua puluh enam tahun berikutnya (1930) Kiai Tamim
Irsyad menyusulkan Innalillah Wainna Ilaihirojiun.
Namun,
sebelum beliau wafat telah mengader putranya yang kedua yaitu KH. Romli Tamim,
sebagai figur pimpinan Darul ‘Ulum periode kedua. Sepeninggal kedua beliau di
atas, kiai Cholil tinggal sendiri mengemban amanat kelangsungan hidup sarana
pendidikan yang dibina. Dalam kesendiriannya inilah Kiai Cholil mengalami Jadzab (menurut
istilah pondok pesantren), atau barangkali terserang depresi (menurut istilah
psikologi).
Setelah
Kiai Cholil dapat memecahkan problem pribadinya tersebut barulah beliau bangkit
mengemban amanatnya yang semakin kompleks. Ia sekarang yang memegang semua
bidang studi, yang dahulu dipegang berdua. Tugas-tugas tersebut akhirnya oleh
Kiai Cholil dapat didelegasikan kepada generasi penerus tanpa menimbulkan
guncangan sosial yang berarti yaitu dengan datangnya KH. Romli Tamin putra
kedua KH. Tamim Irsyad atau adik ipar KH. Cholil.
Setelah
studi di Pondok Pesantren Tebuireng pada tahun 1927 M., KH. Romli Tamim pulang
ke Rejoso dengan dibekali oleh gurunya beberapa santri antara lain, yaitu KH.
Akhmad Jufri (Karangkates Kediri) dan KH. Zaid Buntet (Cirebon).
Dengan
kata lain kiai yang satu ini dapat menyelesaikan regenerasi dengan mulus tanpa
harus menimbulkan kesenjangan antar generasi sebelum dengan generasi sesudahnya
melalui lantaran lahirnya KH. Romli Tamim sebagai tokoh tongkat estasfet kepemimpinan
tersebut akhirnya dapat diselesaikan kiai Cholil dengan bukti munculnya
tokoh-tokoh baru Pondok Pesantren peninggalan beliau pada tahun 1937 M. (wafat
1937M).
Tokoh
tersebut antara lain KH. Romli Tamim putra KH. Tamim Irsyad dan KH. Dahlan
Cholil putra KH. Cholil. Dua tokoh inilah yang memimpin perkembangan pondok
pesantren ini pada periode pertengahan.
Periode
Pertengahan (KH. Romli Tamim putra KH. Tamim Irsyad dan KH. Dahlan Cholil
1937-1958 M)
Sepeninggalan
tokoh-tokoh tua, muncul Kiai Romli Tamim dan Kiai Dahlan Cholil sebagai tokoh
muda yang baru saja menyelesaikan studinya di Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang yang diasuh Kiai Haji Hasyim Asy’ari serta mengembangkan ilmu
pengetahuan yang diperolehnya dari studi beliau di Makkah, Saudi Arabia.
Kiai
Dahlan Cholil pulang ke Rejoso tahun 1932 M dan kemudian disusul oleh adiknya
yang bernama Kiai Haji Ma’soem Cholil tahun 1937 M. Keduanya merupakan
tokoh-tokoh muda yang selalu menyingsingkan lengan dengan ikut bersama bangsa
dalam bentuk mencerdaskan bangsa lewat sarana pendidikan yang dibinanya. Pada
periode inilah pondok pesantren ini menunjukkan identitas yang sebenarnya. Hal
ini dapat dilihat dari Darul ‘Ulum (Rumah Ilmu) pada tahun 1933 M.
Tokoh
tersebut menekankan bahwa penamaan Darul ‘Ulum bukan hanya sekadar mengambil
nama besar Madrasah Darul ‘Ulum yang ada di Makkah, Saudi Arabia yang secara
kebetulan beliau juga merupakan tokoh madrasah tersebut waktu masih berdomisili
di sana.
Baca Juga : Biografi Syeikh Romli Tamim Darul Ulum - Mbah Romli Njoso
Namun
lebih dari itu ingin mengambil contoh sebagai wadah sarana pendidikan yang
mempunyai corak khas di antara pendidikan yang ada waktu itu. Yaitu untuk
mencetak manusia-manusia muslim yang tahan cuaca, tidak mudah terguncang
bergantinya masa dan model. Hati tetap erat di sisi Allah walau bagaimanapun
keadaannya, badan kuat menahan godaan hidup. Inilah baru muslim.
Waktu
siang maupun pagi siswanya diajak langsung oleh beliau bertanam, berdagang
menanti rezeki. Jika malam mereka bersujud khusyuk menanti hidayat Allah, dan
jika fajar telah datang menyambutnya, mereka tersenyum cerah berkat telah
datang, mereka masih diberi kesempatan memandang alam. Pendidikan semacam
inilah, hasilnya cukup mengagumkan. Dan ini telah dirasakan oleh pondok
pesantren Darul ‘Ulum.
Kiai
Romli Tamim memegang kebijakan umum pondok pesantren serta ilmu tasawuf dan
tarekat qodiriyah wannasaqsyabandiyahnya, KH. Dahlan Cholil memegang kebijakan
khusus siasah (manajemen) dan pengajian syariat plus Al-Quran, sedang kiai
Ma’soem Cholil mengemban organisasi sekolah dan manajemennya.
Sementara
itu Kiai Umar Tamim adik Kiai Romli Tamim sebagai pembantu aktif di bidang
tarekat. Semua tugas tersebut masing-masing dibantu oleh santri-santri senior,
seperti KH. Ustman Al Isyaqi yang berasal dari Surabaya dalam praktikum
qodiriyah wannaqsyabandiyah.
Ciri
khas alumni pada periode ini seakan dapat dijabarkan melalui dua bentuk, antara
lain sebagai berikut:
Bentuk
salikin atau ahli praktikum tarekat qodiriyah wannaqsyabandiyah. Mereka ini
adalah lulusan amalan tarekat di bawah asuhan KH. Romli Tamim Irsyad. Sebagian
mereka telah menjadi Al-Mursyid sejak zaman KH. Romli Tamim.
Bentuk
huffadz atau penghafal Al-Quran, yang merupakan huffadz andalan di
masing-masing daerahnya. Mereka ini adalah lulusan madrasah huffadz Al-Quran di
asuh langsung oleh KH. Dahlan Cholil.
Pada
tahun 1938 M didirikan sekolah klasikal yang pertama di Darul ‘Ulum yang diberi
nama Madrasah Ibtidaiyyah Darul ‘Ulum. Sebagai tindak lanjut sekolah tersebut
pada tahun 1949 M didirikan arena belajar untuk para calon pendidik dan
dakwah, dengan nama madrasah muallimin (untuk siswa putra) dan pada tahun 1945
M berdirilah sekolah yang sama untuk kaum putri. Sekolah tersebut dihuni
sekitar 3000 siswa.
Baca Juga : Biografi Syeikh Dahlan Kholil Darul Ulum- Mbah Dahlan Njoso
Periode
ini ditutup pada tahun 1958 M, yang ditandai dengan kematian dua tokohnya ,
yaitu KH. Dahlan Cholil pada bulan sya’ban, kemudian disusul oleh KH. Romli
Tamim pada bulan Ramadhan, innalillah wa innailaihi raji’un.
Periode
Baru Fase Pertama (Kiai Bishri Cholil dan KH. Musta’in Romly 1958 – 1985 M)
Sepeninggalan
dua tokoh tersebut, pondok pesantren Darul ‘Ulum mengalami kesenjangan
kepemimpinan, terutama dalam bidang tarekat dan pengajian ilmu Al-Quran dengan
segala ilmu bantunya. Hal ini dapat dimaklumi karena dua tokoh yang telah tiada
tersebut merupakan tokoh besar, serta piawai dalam bidangnya.
Kiai
Romli, mempunyai reputasi pasca sarjana dalam kehidupan tarekat di daerah
Jombang maupun di kalangan nasional, demikian pula halnya KH. Dahlan, reputasi
dalam bidang ke Al-Quran cukup dikenal Ulama semasanya. Ia terkenal sebagai
ulama beraliran keras karena itu kadang tampak kaku tetapi konsisten dengan
ilmunya.
Alhamdulillah,
pada transisi antara tahun 1958 – 1961 M ini adalah tokoh pendamping kedua
almarhum, yaitu KH. Ma’soem Kholil yang selama ini berdomisili di Jagalan,
Jombang. KH. Ma’soem.
Selama
kepemimpinannya Darul ‘Ulum cukup memuaskan berkat ditemukannya tokoh yang
sebelumnya terpendam.
Kiai
Ma’soem sendiri belum sempat menikmati upaya tersebut telah wafat pada tahun
1961 M. Tokoh baru yang dimaksud adalah lahirnya Kiai Bishri Cholil dan KH.
Musta’in Romly sebagai pemimpin utama pada ketokohan periode baru fase pertama
ini.
Baca Juga : Biografi KH. DR. Musta'in Romli Darul Ulum Jombang - Yai Ta'in Njoso
Masa
ketokohan KH. Musta’in dan KH. Bishri, antara tahun 1962 M sampai 1985 M Darul
‘Ulum banyak mengalami pembaharuan dalam bidang struktur organisasi, bidang
bentuk pendidikan maupun dalam bidang sarana fisik, perubahan tersebut antara
lain bisa dilihat di bawah ini.
Bidang
Struktur Organisasi
Pondok
pesantren Darul ‘Ulum sejak tahun ajaran 1962 M struktur organisasinya berubah.
Distribusi tugas secara terperinci dijelaskan melalui buku panduan dan papan
struktur. Ini merupakan kemajuan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Struktur tersebut dijabarkan dalam bentuk tiga dewan.
Dewan
Kiai
: merupakan badan tertinggi. Beranggotakan para sesepuh pondok pesantren. Badan
ini dipimpin oleh KH. Bishri Cholil dan KH. Musta’in Romly. Badan ini merupakan
dewan penentu kebijaksanaan prinsipil di Darul ‘Ulum.
Dewan
Guru
: merupakan badan pelaksana kebijakan dewan kiai dalam bidang komunitas
pendidikan. Badan ini beranggotakan guru-guru yang dipimpin oleh KH. Musta’in
Romly.
Dewan
Harian : merupakan dewan pelaksana harian dewan kiai dalam
administrasi manajemen dan kegiatan sosial. Badan ini beranggotakan
santri-santri, guru-guru junior dipimpin oleh kiai Achmad Badawi Cholil, tokoh
motor pembaharuan manajemen organisasi periode ini.
Dewan
Keuangan : pada tahun 1986 M untuk lebih menertib administrasi
keuangan, dibentuklah dewan keuangan yang ditangani oleh kiai Muh As’ad Umar.
Bidang
Pendidikan
Berbicara
mengenai bidang pendidikan, ini merupakan misi utama pondok pesantren Darul
‘Ulum yang setiap jengkal langkahnya selalu tidak bisa lepas dari suatu upaya
peningkatan kualitas bidang ini.
Materi
pendidikan yang diberikan pada periode ini hampir semua macam bidang studi
telah dimasukkan dalam program yang ada. Berbeda dengan sebelumnya, hanya
terbatas bidang agama ditambah umum yang diberikan.
Ini
dilakukan oleh pengasuh untuk menyediakan fasilitas yang sempurna bagi
siswa-siswa pondok pesantren apabila kelak harus terjun ke masyarakat, dan
merupakan kelanjutan pondok pesantren atas tantangan masyarakat lingkungannya.
Dengan
masuknya beragam bidang studi umum tersebut, bukan berarti menelantarkan
jam-jam kegiatan studi agama dan sakral agama yang telah mapan. Malah keduanya
disejajarkan, diselaraskan dan diberinya ruang gerak berjalan secara smooth
dalam wadah yang sama.
UNIVERSITAS
DARUL ULUM JOMBANG
Pada
tahun 1986 M Darul ‘Ulum dibukalah Universitas Darul ‘Ulum sebagai kelanjutan
wadah pendidikan, yang perkembangannya antara tahun 1965 – 1969 M. Universitas
tersebut memiliki Fakultas Alim Ulama, Fakultas Hukum, Fakultas Sosial Politik
dan Fakultas Pertanian. Pada tahun ini (1969 M) setelah mengalami pasang surut,
Universitas Darul ‘Ulum telah memiliki 6 fakultas antara lain:
1. Fakultas
Hukum
2. Fakultas
Sosial Politik
3. Fakultas
Ushuliddin (sebagai gantinya fakultas alim ulama)
4. Fakultas
Ilmu Pendidikan
5. Fakultas
Ekonomi
Pada
tahun 1967 M sekolah dan madrasah yang berada di naungan Darul ‘Ulum dibagi
dalam dua program studi. Program studi yang berafiliasi dengan departemen agama
dan program studi yang mengikuti program studi departemen pendidikan dan
kebudayaan.
Tentu
masing-masing program studi tetap dinaungi warna Pondok Pesantren Darul ‘Ulum
sebagaimana semula, yang akurat dan tradisional itu. Selanjutnya
sekolah-sekolah tersebut pada tahun berikutnya (1968 M) yang berafiliasi dengan
DEPAG dinegerikan melalui Surat Keputusan Menteri Agama No. 67 tahun 1968.
Berdasarkan
Laman resmi dikti https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_pt/Q0U5QzcyRTktMTE5Qy00NUJELUI5MjgtNUNGMEU3NEE5MzIz
Undar menyelenggaran pendidikan program studi :
1 57401 Manajemen
Informatika Tutup D3 -
2 54201 Agribisnis
Aktif S1 C
3 54211 Agroteknologi
Aktif S1 Baik
4 62201 Akuntansi
Aktif S1 -
5 86201 Bimbingan
Dan Konseling Aktif S1 Baik Sekali
6 60201 Ekonomi
Pembangunan Aktif S1 -
7 74230 Hukum
Keluarga (Ahwal Syakhshiyah) Tutup S1 -
8 76231 Ilmu
Al-Qur'an Dan Tafsir Aktif S1 -
9 64201 Ilmu
Hubungan Internasional Aktif S1
10 74201 Ilmu
Hukum Aktif S1 Baik
11 65201 Ilmu
Pemerintahan Aktif S1
12 68201 Ilmu
Sosiatri Aktif S1 B
13 61201 Manajemen
Aktif S1 B
14 86208 Pendidikan
Agama Islam Aktif S1 B
15 86205 Pendidikan
Luar Sekolah Tutup S1 -
16 76234 Perbandingan
Agama Tutup S1 -
17 73201 Psikologi
Aktif S1 B
18 76231 Tafsir
Hadits Tutup S1 -
19 20201 Teknik
Elektro Aktif S1 Baik
20 55201 Teknik
Informatika Aktif S1 Baik
21 21201 Teknik
Mesin Aktif S1 Baik
22 22201 Teknik
Sipil Aktif S1 Baik
23 74101 Hukum
Islam Tutup S2 -
24 60101 Ilmu
Ekonomi Aktif S2 B
25 70134 Pendidikan
Islam Aktif S2 Baik
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
sejak
tahun 1987 telah dirintis berdirinya Perguruan Tinggi. Usaha tersebut akhirnya
membuahkan hasil pada tahun 1989 mendapatkan ijin operasional dari Dirjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI Nomor : 35/E/1989 untuk
menyelenggarakan Program Studi S-1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah yang menginduk pada Universitas Darul ‘Ulum (UNDAR) Jombang dan
mendapatkan Status Terdaftar berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor 158 Tahun
1990, serta Status Diakui berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor 368 Tahun 1996.
Di samping itu, lembaga pendidikan tinggi yang dikelola oleh yayasan tidak
hanya menyelenggarakan program Studi S-1 Pendidikan Agama Islam (PAI) saja,
karena pada tahun 1991 yayasan telah mendapatkan SK Departemen Kesehatan RI
Nomor HK.00.06.2647 untuk mendirikan Akademi Keperawatan Darul Ulum (AKPER DU),
dan pada tahun 1996, kembali yayasan mendapatkan SK Menteri Agama RI Nomor 320
tahun 1996 tantang pemberian status terdaftar program studi S-1 jurusan Ahwal
Al Syakhsiyah (AS) Fakultas Syari’ah yang juga menginduk pada Universitas Darul
Ulum (UNDAR) Jombang. Kemudian pada tahun 1999 yayasan mendapatkan SK
Departemen Pendidikan Nasional Nomor 122/D/O/1999 untuk mendirikan Sekolah
Tinggi Ilmu Bahasa Asing Darul Ulum (STIBA DU) dan pada tahun ini pula
mendapatkan SK Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Nomor E/110/1999 nama
Fakultas Tarbiyah dan Syariah Universitas Darul Ulum diubah menjadi Sekolah
Tinggi Agama Islam Darul Ulum (STAI DU) Jombang Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI) status diakui dan Jurusan Ahwal Al Syakhsiyah (AS) status terdaftar.
Selanjutnya pada tahun 2002, yayasan juga telah mendapatkan SK Departemen
Kesehatan Nomor 242/D/O/2002 untuk mendirikan Akademi Kebidanan Darul Ulum
(AKBID DU).
Akta Notaris No. 7 Mayuni Sofyan Hadi, SH., tanggal 5 April 2000 yang telah dirubah dan ditambahi sesuai perkembangan, dengan Akta Notaris No. 59 H. Mayuni Sofyan Hadi, SH. Tanggal 24 Maret 2005 yang terakhir dengan Akta Notaris Masruchin, SH, M.Hum No. 13. Tanggal 5 Mei 2010 dan sudah di sahkan oleh MENKUMHAM RI Nomor : AHU.2560.AH.01.04. pada tanggal 28 Juni 2010 dengan NPWP yang tercatat Pratama Mojokerto adalah 02.007.564.4-602.000.
( https://unipdu.ac.id/sejarah-unipdu/ )
Bidang
Sarana Fisik
Penyediaan
sarana fisik mutlak dibutuhkan bagi terwujudnya mekanisme pendidikan. Di
samping memanfaatkan bangunan gedung yang ada, Darul ‘Ulum juga menambahkan
lagi beberapa gedung untuk asrama dan gedung sekolah. Dipihak lain menyediakan
fasilitas pendidikan juga bertambah, seperti yang terlihat di bawah ini.
Pada
tahun 1945 dibukalah madrasah Mu’alimat atas, satu bentuk sekolah tingkat SMA
khusus bagi siswa putri.
Pada
tahun 1960 pimpinan Darul ‘Ulum bersama alumni yang telah menyebar di perguruan
tinggi maupun di arena perjuangan sosial di daerah Surabaya, Malang dan
Yogyakarta menciptakan wadah gerak yang disebut HESDU (Himpunan Eks Santri
Darul ‘Ulum). Organisasi ini pada kongresnya I. Di Malang mengubah namanya
dengan IKAPDAR (Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Darul ‘Ulum).
Pada
tahun 1965 mempunyai tanah milik di jombang sebagai lokasi berdirinya
Universitas Darul ‘Ulum.
Antara
tahun 1959 – 1982 telah pula disempurnakan fasilitas belajar, ibadah maupun
asrama tempat tinggal.
Demikianlah
pembaharuan dan perubahan yang terjadi pada periode ini. Sementara itu
kepemimpinannya juga terjadi tambal sulam. Seperti yang terjadi pada tahun 1969
M sepeninggalan KH. Bisri yang wafat, kedudukan beliau diambil alih oleh
adiknya yaitu KH. Sofyan Cholil sebagai partner utama KH. Musta’in Romly. Pada
tahun 1978 M KH. Sofyan Cholil wafat, kedudukannya diganti oleh KH. Muh As’ad
Umar.
Periode
Baru Fase ke Dua (Antara tahun 1985 – 1993 M)
Perkembangan
kelembagaan Darul ‘Ulum pada fase ini mengalami perubahan dan kemajuan sesuai
dengan tuntutan menagerial yang dikehendaki oleh kemajuan kelembagaan Darul
‘Ulum. Perkembangan itu bisa dilihat di bawah ini.
Pada
fase ini pembagian tugas kelembagaan lebih rinci dan disesuaikan dengan profesi
perseorangan yang duduk di personalia lembaga.
Ada
Yayasan Darul ‘Ulum, Yayasan Universitas Darul ‘Ulum, dan ada Yayasan Tareqat
qodiriyah wannaqsyabandiyah yang berpusat di Darul ‘Ulum. Masing-masing
yayasan/ lembaga terkait oleh nilai dan norma misi kelembagaan Darul
‘Ulum yang termuat garis besar khittkhah trisula, yaitu satu rangkuman nilai
dan norma menjadi misi pendidikan Darul ‘Ulum.
Nilai
tersebut bersumber dari nilai-nilai yang berada di lembaga pendidikan Pondok
Pesantren Darul ‘Ulum, Universitas Darul ‘Ulum dan tarekat qodiriyah
wannaqsyabandiyah. Jadi, pada periode ini lembaga pendidikan Darul ‘Ulum lebih
meningkatkan profesionalisme dalam kepengurusan kelembagaan yang dimiliki oleh
Darul ‘ulum:
Lembaga
pendidikan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum.
Lembaga
Universitas Darul ‘Ulum.
Lembaga
tarekat qodiriyah wannaqsyabandiyah yang berpusat di Darul ‘Ulum.
Bidang
Pendidikan
Lembaga
pendidikan kejuruan pada babak ini lebih mendapat tekanan dikembangkan di
samping lembaga pendidikan umum dan agama.
Pada
tahun 1988 dibuka program komputer.
Pada
tahun 1989 dibuka SMEA Darul ‘Ulum.
Pada
tahun 1991 dibuka Akademi Perawatan Darul ‘Ulum.
Pada
tahun 1992 dibuka sekolah Teknik Menengah Darul ‘Ulum.
Pendidikan
kejuruan di atas melengkapi lembaga-lembaga pendidikan di Darul ‘Ulum yang
telah berkembang pada periode baru fase pertama.
Bidang
Fisik Bangunan
Tuntutan
masyarakat akan kelayakan dalam penyelenggaraan pendidikan menyebabkan pimpinan
Darul ‘Ulum berupaya secara maksimal membangun sarana fisik demi menunjang
siswa didik mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Usaha pembangunan fisik
bisa dilihat dari penambahan ruang kelas dan perkuliahan, asrama dan ruang
penunjang.
Pada
tahun 1986 dibangun gedung perkuliahan Fakultas Hukum dan Teknik di jombang,
pada tahun 1987 gedung Fakultas Tarbiyah di Jl. Rejoso Peterongan, pada tahun
1990 gedung pertemuan UNDAR berdiri dengan kapasitas 2.000 orang.
Sementara
di pondok pesantren Darul ‘Ulum selama berturut-turut dibangun gedung SMA Darul
‘Ulum tahun 1986 bersamaan gedung asrama ibnu siena, pada tahun 1987 dibangun
SMA putri bersama dengan asrama raden rahmat, pada tahun 1989 dibangun gedung
MAN Rejoso 7 lokal di MTsN 5 lokal bersamaan dengan asrama Bani Tamim dan
Al-Ghozali. Dan terakhir pada tahun 1992 dibangun gedung Akademi Keperawatan
Darul ‘Ulum.
Semua
pembangunan sarana tersebut adalah upaya konkret Darul ‘Ulum memberikan layanan
pendidikan.
Bidang
Kepemimpinan
Seperti
telah dijelaskan pada poin nomor 1, kepemimpinan Darul ‘Ulum pada periode ini
tetap menggunakan sistem keluarga, artinya baik di pondok, di universitas
maupun di tarekat qodiriyah wannaqsyabandiyah unsur pimpinannya terdiri atas
unsur keluarga besar pendiri Darul ‘Ulum yaitu KH. Tamim Irsyad, beliau
mempunyai tiga anak:
Pertama
: Nyai Hj. Fatimah istri KH. Cholil
Kedua
: KH. Romly Tamim
Ketiga
: KH. Umar Tamim
Dari
ketiga putra inilah secara tradisional mewarisi kepemimpinan Darul ‘Ulum sampai
pada fase kedua, sesuai dengan kemampuan dan keilmuan yang dimiliki.
Di
Pondok Pesantren Darul ‘Ulum, kepemimpinan dipegang oleh lembaga Majelis
Pimpinan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum, di Universitas Darul ‘Ulum dipegang oleh
pimpinan Yayasan dan Rektorium, sedangkan di tarekat dipegang oleh Al-Mursyid.
Adapun
kepemimpinan pada periode baru fase dua di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum secara
kolektif berada dalam lembaga Majelis Pimpinan Pondok Pesantren yang
personalianya disusun secara struktural berdasarkan keilmuan dan senioritasnya.
Lengkapnya adalah sebagai berikut:
(Periode
1985-2010)
Ketua
Umum : KH. M. AS’AD UMAR
Ketua
Bidang Pendidikan : KH. A. DIMYATHI ROMLY
Sekretaris
Umum : Drs. KH. CHOLIL DAHLAN
Bendahara
Umum : Drs. HM. ZA’IMUDDIN WIJAYA AS’AD, MS.
Koord
Alumni dan ikapdar : KH. A. TAMIM ROMLY, SH.MSi.
Koord
Kesra dan Olahraga : Drs. H. MUH. IQBAL HASYIM
Koord
Pengajian dan Kepondokan : HM. HAMID BISHRI, SE.MSi.
Koord
Kamtib :
Periode
2010-2016
Ketua
Umum : KH. A. DIMYATHI ROMLY
Sekretaris
Umum : Drs. KH. CHOLIL DAHLAN
Bendahara
Umum : Drs. HM. ZA’IMUDDIN WIJAYA AS’AD, MS.
Koord
Alumni dan ikapdar : KH. A. TAMIM ROMLY, SH.MSi.
Koord
Kesra dan Olahraga : Drs. H. MUH. IQBAL HASYIM
Koord
Pengajian dan Kepondokan : KH. M. HAMID BISHRI, SE.MSi.
Koord
Penelitian dan Pengembangan : KH. DR.dr MUH. DZULFIKAR AS'AD, M.MR
Koord
Kamtib : KH. ROHMATUL AKBAR RIFA'I, ST.
Periode
2016-sekarang (2022)
Ketua
Umum : Drs. KH. CHOLIL DAHLAN
Sekretaris
Umum : KH. A. TAMIM ROMLY, SH. MSi.
Bendahara
Umum : Drs. KH. M. ZA’IMUDDIN WIJAYA AS’AD, MS.
Koord
Pendidikan : DR. M. AFIFUDIN DIMYATHI., L.c., M.A
Koord
Kesra dan Olahraga : Drs. KH. MUH. IQBAL HASYIM
Koord
Pengajian dan Kepondokan : KH. M. HAMID BISHRI, SE.MSi.
Koord Penelitian dan Pengembangan : KH. DR.dr MUH. DZULFIKAR AS'AD, M.MR
Koord
Kamtib :
Asas
dan Tujuan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum
Asas
Asas
kelembagaan Darul ‘Ulum sebagai wadah pendidikan kader bangsa, negara, dan
agama adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dasar
Dasar
amaliyah Darul ‘ulum sebagai lembaga sosialisasi nilai agama adalah ahli sunnah
wal jamaah. Dengan petunjuk konstruktif melalui empat madzab yaitu Maliki,
Syafii, Hambali, dan Hanafi.
Tujuan
Membentuk
kader muslim yang sejati. Aktif dalam menjalankan ajaran Islam dan konsekuen
terhadap kesaksiannya.
Menempatkan
ilmu pengetahuan sebagai penegak agama dan negara. Seperti semboyan Pondok
Pesantren Darul ‘Ulum :
ÙˆَØ£ُولُوا الْعِÙ„ْÙ…ِ Ù‚َآئِÙ…ًۢا بِالْÙ‚ِسْØ·ِ
Orang-orang
yang mempunyai ilmu pengetahuan selalu tegak dalam sikapnya.
Membentuk
manusia-manusia yang akrab dan selalu mencintai Allah SWT. Lewat kesadaran
bahwa hanya petunjuk-nya yang akan sanggup menciptakan kebaikan.
Seperti
sabda Rasulullah SAW:
Ù…َÙ†ِ ازْدَادَ عِلمًا ÙˆَÙ„َÙ…ْ ÙŠَزْدَدْ Ù‡ُدىً Ù„َÙ…ْ ÙŠَزْدَدْ Ù…ِÙ†َ اللهِ Ø¥ِÙ„ّا بُعْدًا
Barang
siapa bertambah Ilmunya dan tidak bertambah petunjuk Allah SWT, maka akan
menjatuhkan dari kedamaian.
Jenjang
Pendidikan
Sekolah
Formal
1. Madrasah
Ibtidakiyyah Negeri Darul ‘Ulum (MIN) ( Profil Sekolah)
2. Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Jombang (MTsN)
3. Madrasah
Tsanawiyah Plus Darul ‘Ulum (MTs Plus)
4. Madrasah
Aliyah Negeri 2 Jombang (MAN)
5. Madrasah
Aliyah Unggulan Darul ‘Ulum (MAU)
6. Sekolah
Menengah Pertama Darul ‘Ulum 1 Unggulan (SMP DU1)
7. Sekolah
Menengah Pertama Negeri 3 Peterongan (SMP N3)
8. Sekolah
Menengah Atas Darul ‘Ulum 1 Unggulan BPPT (SMA DU1)
9. Sekolah
Menengah Atas Darul ‘Ulum 2 Unggulan BPPT-CIS (SMA DU2)
10.
Sekolah Menengah Atas Darul ‘Ulum 3 (SMA
DU3)
11.
Sekolah Menengah Kejuruan Darul ‘Ulum 1
(SMK DU1)
12.
Sekolah Menengah Kejuruan Telkom (SMK
Telkom)
13.
Madrasah Takhassus Al-Quran
14.
UNDAR di Jombang
15.
UNIPDU di PP. Darul ‘Ulum
16.
Sekolah Luar Biasa
17. Ma'had Aliy Darul Ulum (Profil)
Sekolah
Non Formal
1. Pendidikan
Kepramukaan
2. Pendidikan
Leadership/Kepemimpinan
3. Pengajian
Weton (Ceramah yang diadakan lima hari sekali)
4. Pengajian
Bandongan (Pengajian dengan kitab)
5. Pengajian
Sorogan (Pengajian Murid yang baca, guru yang menyimk)
6. Pendidikan
Qiroat Al-Quran
7. Pendidikan Kader Organisasi
Kitab-kitab
yang Dipelajari
Tafsir
Tafsir Jalalain, Ibnu Katsir, Qurtubi dan Tafsir Khamami Hadits Buchori Muslim,
Tajridusshoreh, Bulugul Maram, Riyadus Sholihin, Jawahirul Buchori, Arbain
Nawawi Alat Jurumiyah, Imriti, Alfiah Ibnu Malik, Milhatul I’rob dan Qowaidul
Lughoh Fiqih Mabadi’ Fiqiyyah, Safinatun Najah, Sulam Taufiq, Fathul Qorib, Fathul
Mu’in, Kifayatul Akhyar Ahlaq Akhlaqul Banat, Akhlaqul banin, Uqudul Jain,
Ta’lim Muta’lim, Durotunnasihin, Bidayatul Hidayah, Nashoihul Ibad,Khikam, dan
Ihya Ulumuddin Lain – Lain Kitab – kitab yang dikaji khusus oleh Kyai dan
santri senior.
Praktikum
Kemasyarakatan
1. Organisasi
Kantin
2. Ikatan
Pondok Pesantren Darul ‘Ulum
3. Organisasi Olah Raga Darul ‘Ulum
Sarana
dan Prasarana
1.
14 Gedung Sekolah Formal
2.
2 Gedung Keterampilan
3.
9 Aula Pertemuan
4.
1 Masjid Utama dan 11 mushola
5.
2 Kantor Pusat dan 13 Kantor Unit
6.
34 Gedung Asrama (234 Kamar)
7.
13 Unit Kamar Mandi
8.
2 Unit Pompa Air Besar
9.
50 Pompa Air Kecil
10.
2 Lapangan Sepak Bola
11.
8 Lapangan Bulu Tangkis
12.
8 Lapangan Basket
13.
13 Lapangan Tenis Meja
14.
2 Unit Kantor bank (Bank Jatim dan Bank
BRI Syariah)
15.
11 Sarana Wartel
16.
6 Sarana Warnet
17.
1 Pusat Komperasi dan 2 Unit Usaha
Koperasi
18.
2 Unit Usaha Kesehatan Pondok (UKP)
19.
4 Kantin Makan
20.
10 Laboratorium Biologi, Fisika, dan Kimia
21.
8 Laboratorium Bahasa dan Audio Visual
22.
1 Unit Laboratorium Audio dan Video Editing
23. 1 Laboratorium Komputer Pusat dan 18 Laboratorium Komputer Unit Pendidikan (Kurang lebih 563 unit komputer)
Demikian
profil Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Semoga bermanfaat.
Sumber: https://ponpesdarululum.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar