Properti yang diberikan Allah SWT hanyalah deposit sementara. Segera mungkin bergerak ke tangan orang lain.
Jangan berpikir kekayaan akan dikurangi dengan memberikan sedekah, sebaliknya harta itu akan menjadi milik kita dengan memberikan sedekah dan berkah akan berlimpah. Maslahat juga akan dirasakan oleh orang lain yang menerimanya. Karena, sedekah adalah badan amal terbaik yang dilakukan oleh seorang pelayan, dalam menumbuhkan hubungan Hablun Minallah dan Hablun Minan Nas.
Rasulullah bersabda ;
"Harta tidak akan berkurang karena sedekah" (HR. Muslim 6757)
Dalam bersedekah hendaklah diperhatiakn adab-adab berikut ini :
1. Mengikhlaskan niat
Bersedekah dengan niat semata-mata mengharapkan wajah Allah. Hindarilah sikap riya dan sunnah. Jagalah sedekah, baik sebelum mengeluarkannya, pada saat mengeluarkannya serta setelah mengeluarkannyadari noda-noda, riya, ujub, dan sunnah. Termasuk sunnah adalah engkau menceritakan sedekahmu karena ingin dipuji oleh orang lain. Sebagian orang ada yag bersedekah dengan tujuan riya dan sunnah. Ada yang bersedekah untuk berbangga-bangga dan menyombongkan diri agar ia dikenal dengan sedekahnya atau supaya disebut dermawan. Orang-orang seperti ini akan disiksa pada hari Kiamat dengan siksa yang sangat berat.
2. Menyedekahkan harta yang halal
Rasulullah bersabda :
"Allah tidak menerima sedekah dari harta ghulul" (HR. Mulsim 1095)
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik" (HR. Muslim 2393)
3. Menyedekahkan harta yang terbaik
"Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menginfakkannya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji" (QS. Al-Baqarah : 267)
4. Mendahulukan keluarga dan karib kerabat
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
"Seutama-utama sedekah adalah sedekah dari orang yang mempunyai harta sedikit. Mulailah dengan memberikannya kepada orang yang Engkau tanggung nafkahnya" (HR. Abu Dawud)
5. Mengutamakan orang yang taat beragama
Hendaklah orang yang bersedekah lebih memprioritaskan sedekahnya bagi orang-orang yang taat beragama. Karena sedekah tersebut akan membantunya untuk mentaati Allah dan tidak membelanjakannya untuk bermaksiat kepada Allah atau untuk berbuat bid'ah dalam agama
6. Menyembunyikan sedekah
Inilah sedekah yang paling utama, yaitu yang dirahasiakan. Kecuali jika terdapat mashlahat yang jelas.
Allah SWT berfirman :
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang kafir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu... (QS. Al-Baqarah : 271)
7. Tidak meremehkan sedekah yang dikeluarkan, walaupun nilainya tidak seberapa.
Diantara adab sedekah adalah menyedekahkan harta yang gampang disedekahkan, walaupun jumlahnya sedikit. Tidak menolak seseorang yang meminta, walaupun hanya dengan memberikan seseuatu yang kecil nilainya.
8. Jangan menunda-nunda sedekah, gunakanlah masa kayamu sebelum masa miskin.
Banyak orang yang mengulur-ulur sedekahnya, padahal kita tidak tahu kapan kematian menghampiri. Nabi berpesan, "Gunakanlah masa kayamu sebelum datang masa miskin"
9. Hendaklah ia berlemah lembut terhadap kaum fakir yang ia beri, janganlah ia menghilangkan pahala sedekahnya dengan cara menyebut-menyebut pemberian serta menyakiti perasaan orang yang diberi. Allah SWT berfirman :
"Orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan ALlah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang diinfakkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati)" (QS. Al-Baqarah : 262)
10. Biasakanlah bersedekah, memberi, dan juga mengutamakan orang lain, walaupun pemberi sedekah itu seorang fakir dan sedikit hartanya.
11. Jangan memandang diri kita telah berjasa atas orang yang menerima sedekah.
Tidak sepantasnya orang yang bersedekah memandang dirinya telah berjasa atas kaum fakir dan orang-orang yang membutuhkan. Namun hendaklah ia memandang semua itu adalah karunia dari Allah semata, karena Dialah yang telah memberikan harta tersebut baginya, dan memberinya taufik kepada Islam serta melepaskan dirinya dari kebakhilan atau sifat kikir, sehingga hatinya tergerak untuk bersedekah.
12. Tidak menarik kembali sedekah
Jika sedekah telah diberikan, maka janganlah mengambilnya kembali dari orang yang menerimanya. Nabi SAW bersabda :
"Perumpamaan orang yang bersedekah kemudian mengambil kembali sedekahnya, seperti anjing yang memuntahkan sesuatu kemudian ia menjilat muntahnya untuk memakannya lagi" (HR. Al-Bukhari 3798, dan Muslim 5481)
Sumber : Panduan Amal Sehari Semalam, oleh Ummu Ihsan & Abu Ihsan al-Atsari