BERBAGI DENGAN KLIK

Tampilkan postingan dengan label Sahabat Nabi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sahabat Nabi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Juni 2020

Kisah Para Sahabat Rasulullah - Abdurrahman Bin Auf r.a

Adik-adik yang baik, suka baca kisah para Nabi Besar dan para sahabat Rasulullah. Dalam seri "Para Sahabat Rasulullah" kali ini akan bersama seorang pahlawan Islam yang pemberani, bertaqwa, kaya raya, sahabat dekat Nabi yang mulia, dan terkenal dengan kepribadiannya yang sangat dermawan. Ia adalah seorang laki-laki yang rela menyerahkan harta bendanya demi dakwah dijalan Allah SWT. Ia juga seorang yang lemah lembut tutur kata dan perangainya, serta memiliki akhlak mulia.

Mari adik-adik kita baca saja kisah para sahabat dan sekaligus para pendekar Rasulullah yang satu ini.

Siapakah Abdulrrahman Bin Auf ?

Setelah sepuluh tahun dari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Lahirlah seorang putra yang sangat di idam-idamkan ileh Kabilah Zahra. Putra ini diberi nama Abdurrahman bin Auf bin Abdul Harits bin Zahra bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luai Al-Quraisyi. Ibunya, Syifa binti Auf adalah seorang wanita shalehah yang juga berasal dari Kabilah Zahra.

cerita kisah nabi dan para sahabat nya
Kisah Para Sahabat Nabi

Abdulrrahman bin Auf lahir dan besar dilingkungan yang baik, pemberani, mencintai kebaikan dan penuh kemuliaan akhlak. Ia adalah satu dari delapan orang yang pertama masuk Islam. Dan ia termasuk diantara sepuluh sahabat Nabi yang akan langsung masuk Surga. Oleh sebab itu Amirul Mukminin, Umar bin Khattab, mencalonkan Abdurrahman bin Auf sebagai Khalifah (Pemimpin Islam) selepas ia tiada.

Abdulrrahman bin Auf adalah satu daridelapan sahabat Nabi yang pertama kali masuk Islam. Sebab itu, ia banyak mendapatkan siksaan dari kaum Musyrik di Mekkah akibat keislamannya. Sebagaimana siksaan juga diterima oleh sahabat-sahabat Nabi yang lain, seperti Umar bin Yasir, Sumaiyah, dan Bilal.

Ditengah penyiksaan yang mereka terima, Rasulullah Saw mendapat kabar bahwa dinegeri Habasyah terdapat Raja yang bijaksana dan adil, raja itu bernama Najasi. Lalu Rasulullah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk hijrah kesana. Hijrah ini dipimpin oleh Abdurrahman bin Auf. Dan peristiwa ini merupakan hijrah pertama dalam sejarah dakwah Islam.

Setelah beberapa tahun tinggal di Habasyah, kaum muslimin menyangka bahwa keadaan di Mekkah sudah aman. Maka Abdurrahman bin Auf beserta keluarga dan sebagian kaum muslimin yang lainnya memutuskan untuk kembali ke Mekkah. Tetapi ketika sampai, keadaan tidak berubah. Penyiksaan semakin bertambah parah, lalu kaum Muslimin memutuskan untuk hijrah yang kedua, akan tetapi bukan ke Habasyah me;lainkan ke Madinah.

Seorang Suri Tauladan

Setelah sampai di Madinah, Rasulullah Saw. mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Dalam peristiwa ini, Rasulullah Saw. mengikat tali persaudaraan antara Sa'ab bin Rabi' al-Anshari dengan Abdurrahman bin Auf.

cerita kisah nabi dan para sahabat nya
Kisah sahabat Nabi

Sa'ad bin Rabi' al-Anshari berkata, " Wahai Abdurrahman! Ambilah separuh dari hartaku, kambing, unta dan sapi ini." Akan tetapi, Abdurrahman bin Auf menolaknya dengan lembut, "Tidak, wahai saudaraku. Tunjukanlah pasar kepadaku, agar aku bisa berdagang disana." Hingga pada suatu hari, Abdurrahman bin Auf menjadi saudagar kaya raya di Madinah.

Seorang Pejuang Sejati

Abdurrahman bin Auf adalah seorang pahlawan yang tangguh dan pejuang sejati yang dipercayai oleh Rasulullah Saw. Pada suatu hari, Rasulullah Saw. mengutus Abdurrahman bin Auf untuk bertempur dimedan perang, Daumah Jandal. Pada bulan Sya'ban, tahun ke-6 H. Sebelum pergi berperang, Rasulullah Saw. mengikatkan sorbandikepala Abdurrahman bin Auf sambil berkata, "Sebutlah nama Allah SWT. dan taatlah apa yang telah diperintahkan kepadamu."

Berkat pertolongan Allah Swt., pertempuran pun dimenangkan oleh pihak Abdurrahman bin Auf. Dan pemimpin tentara musuh, al-Asbakh bin Amru al-Kalbi memeluk Islam. Dan sebelumnya al-Asbakh merupakan seorang penganut agama kristen.

cerita para sahabat nabi Rasulullah SAW
Kisah Para Sahabat Nabi

Kabar kemenangan ini pun sampai kepada Rasulullah Saw. lalu Abdurrahman bin Auf disarankan agar menikahi Tamadzar binti al-Asbakh. Ia pun lalu menikahinya dan membawanya pulang ke Madinah.

Seorang Lelaki Mulia lagi Shaleh

Rasulullah Saw. mendengar kabar bahwa raja Romawi sedang mempersiapkan pasukan untuk menyerang dan menghancurkan kaum Muslimin. Rasulullah Saw. pun mempersiapkan segala sesuatunya untuk melawan pasukan Romawi. Akan tetapi, keadaan kaum Muslimin tidaklah baik. Musim kelaparan sedang melanda mereka. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw. membuka pundi-pundi amal bagi siapa saja yang hendak memberi sedekah.

Abdurrahman bin Auf dengan Ikhlas menyerahkan beribu-ribu dinar, kambing dan juga sapi kepada Rasulullah Saw. untuk kepentingan dakwah Islam. Kemudian Utsman bin Affan datang kepada Rasulaullah Saw. disusul kemudian Abu Bakar, dan Umar bin Khattab. Seperti itulah para sahabat Nabi, mereka lebih mementingkan dakwah Isalam dan mengesampingkan kepentingan pribadi. Sungguh mereka adalah teladan sejati umat.

Ketika tentara Islam hendak shalt fajar, akan tetapi persediaan air sangatlah terbatas. Sehingga Rasulullah Saw. mencari tempat yang agak jauh untuk buang hajat dan berwudhu. Hal ini membuat Rasulullah terlambat untuk shalat sunah berjamaah. Sementara kaum Muslimin khawatir karena hampir masuk waktu subuh. Akhirnya mereka memilih Abdurrahman bin Auf untuk menjadi imam shalat.

Selepas shalat Rasulullah saw. berkata, "Betapa bangganya seorang Nabi bisa shalat dibelakang laki-laki shaleh dari umatnya."

Seorang Kepercayaan Penduduk Bumi Dan Langit

Dikisahkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Abdurrahman bin Auf bertanya, " Apakah kalian setuju dan bersedia apabila kau memilih pemimpin satu di antara kalian?"
Ali bin Abi Thalib menjawab, "Aku adalah orang pertama yang akan menyetujuimu, wahai Abdurrahman. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda, 'Kamu adalah orang kepercayaan penduduk langit dan bumi.'" ini merupakan suatu kemuliaan tersendiri bagi Abdurrahman bin Auf.

Seorang Ahli Fikih

Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang paling banyak mendengar hadits dari Rasulullah Saw. Ibnu Abbas mengisahkan, ketika Umar pergi ke Syam, ia mendengar kabar bahwa wabah penyakit telah melanda. Maka berkumpullah para sahabat untuk bermusyawarah. Satu sama lain berpendapat sesuai dengan pendapat dan keyakinannya.

Aburrahman bin Auf berkata," Aku telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda,'Apabila disuatu negeri telah tertimpa musibah, maka kamu janganlah pergi kepadanya. Dan apabila kamu berada didalamnya, maka janganlah kamu pergi atau lari darinya."

Abdurrahman Bin Auf Wafat

Semasa hidup Abdurrahman bin Auf tidak tergiur oleh kemewahan duniawi. Ia selalu mengingat akan kematian. Dan senantiasa mengajak kaum Muslimin untuk selalu bertaqwa, serta ta'at kepada Allah Swt. Abdurrahman bin Auf wafat tahun 31 H., pada usia 75 tahun. Jenazah Abdurrahman bin Auf dimakamkan di Baqi', Madinah al-Munawaroh. Abdurrahman bin Auf berkata,"Wahai para pengikut Muhammad Saw. dengarkanlah wasiatku! Setiap orang yang ikut perang Badar, ia berhak mendapat 400 dinar dari harta peninggalanku."

Jumat, 16 November 2018

Kisah Sahabat Rasulullah, Mu'adz Bin Jabal r.a (Imam para Ulama) - Bag 1

Adik-adik yang baik, kembali lagi dengan kisah Islami. Kali ini akan berkisah tentang seorang sahabat Rasulullah Saw. yang bernama Mu'adz bin Jabal. Mari adik-adik kita baca saja yuk kisahnya dan semoga menginpirasi adik-adik yah...

Kisah Mu'adz bin Jabal r.a

Mu'adz bin Jabal dilahirkan 20 tahun sebelum Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Ia adalah seorang pemuda yang rupawan lemah lembut perangainya berakhlak mulia, dan pribadinya selalu dihiasi dengan sifat rendah hati.

Sejak masuk Islam, Mu'adz bin Jabal selalu menemani Rasulullah pergi kemana saja beliau pergi. Ia tumbuh dan besar dibawah bimbingan Rasulullah, hingga akhirnya ia menjadi seorang pakar hadits dan memiliki akal yang cerdas.

cerita kisah Islami untuk anak lengkap bergambar
Kisah para sahabat Nabi

Hal pertama yang dilakukan Rasulullah ketika sampai di Madinah adalah membangun masjid. Dengan hati yang penuh keikhlasan dan kebahagiaan, sahabat Mu'adz bin Jabal turut membangun pembangunan masjid ini.

Setelah membangun masjid selesai, Rasulullah menguatkan ikatan tali persaudaraan sesama kaum Muslimin di Madinah, antara kaum Anshar Madinah dan kaum Muhajirin Mekkah. Dalam ikatan persaudaraan ini, Rasulullah mempertemukan Mu'adz bin Jabal dengan Abdullah bin Mas'ud.

Sang Mujahid

Adik-adik, dalam menyebarkan agama Islam, sahabat Mu'adz bin Jabal memiliki peran yang besar. Pada tahun ke-2 Hijriyah, ketika Perang Badar, Mu'adz bin Jabal beserta kaum Muslimin berjuang dengan penuh semangat di medan perang.

Hingga Allah SWT mengabadikannya di dalam Al-Quran :
"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar. Padahal ketika itu kamu adalahorang-orang yang lemah. Karena itubertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya." (Q.S: Ali Imran: 123).

Saat perang Badar terjadi, Mu'adz bin Jabal ketika itu masih berusia 20 tahun.

Kemudian tahun berikutnya, pada tahun ke-3 Hijriyah, terjadi perang Uhud. Pada peperanagan kali ini, kekalahan menimpa kaum Muslimin. Kekalahan ini akibat kelicikan kaum Munafik Madinah. Akan tetapi, sahabat Mu'adz tetap teguh, pantang menyerah, dan selalu menemani Rasulullah Saw. dalam berjihad di medan perang.

cerita kisah Islami untuk anak lengkap bergambar
Kisah para sahabat Nabi

Dan banyak peperangan yang lain yang sahabat Mu'adz ikut bertempur, seperti perang Khandaq, dimana semua kelompok musuh mengepung kota Madinah, Mu'adz bin Jabal termasuk orang yang sabar, tegar dan berfikiran jernih menghadapi situasi yang mencekam itu. Setiap peperangna yang terjadi, Mu'adz bin Jabal selalu ikut serta menemani Rasulullah Saw. dengan gagah berani, ia selalu berada di garis terdepan.

Hakim di Negri Yaman

Suatu hari, Rasulullah Saw. memberi kepercayaan penuh kepada Mu'adz bin Jabal untuk mengurusi umat Islam di Yaman. Ia diutus kesana untuk menjadi hakim dan membimbing mereka.

Sebelum berangkat, Rasulullah Saw. memberi nasehat dan kemudian bertanya kepada Mu'adz.
"Wahai Mu'adz, dengan apa kamu akan memutuskan suatu perkara?" Mu'adz menjawab, "Aku akan menggunakan kitab Allah"

Rasulullah Saw. kemudian bertanya lagi, "Apabila kamu tidak menemukan di kitab Allah?" Mu'adz menjawab, "Aku akan menggunakan sunnah Rasulullah Saw."

Rasulullah Saw. bertanya kembali, "Apabila kamu tetap tidak menemukannya di sunnah Rasulullah Saw.?" Mu'adz menjawab, "Aku akan berijtihad dengan akalku dan tidak akan berlebih-lebihan."

Mendengar jawaban cerdas Mu'adz ini, Rasulullah Saw. merasa senang dan kemudian bersabda, "Segala puji bagi Allah SWT. yang telah sepakat dengan utusan-Nya dengan apa yang diridhai Rasulullah Saw."

Tatkala Mu'adz hendak berjalan pergi, Rasulullah berwasiat kepadanya, "Wahai Mu'adz, barangkali kamu tidak akan bertemu aku lagi setelah tahun ini. Kelak kamu akan melintasi masjid dan makamku berada di atasnya (tanah)," ucap Rasulullah menasehati.

Mendengar wasiat Rasulullah Saw. ini, hati Mu'adz pun tersentuh. Ia sedih hingga meneteskan air mata.

Kepribadian Mu'adz bin Jabal

Mu'adz adalah seorang lelaki yang bertakwa kepada Allah SWT. Ia seorang yang alim, zuhud dan juga pendidik yang penuh dengan keikhlasan. Sehingga orang-orang yang mengenal dirinya pun menaruh hormat kepadanya.

Mengenai hal ini, Rasulullan Saw. pernah bersabda, "Mu'adz bin Jabal adalah umatku yang paling mengerti mengenai halal dan haram," dan sabda beliau yang lain, "Mu'adz bin Jabal adalah seorang imam para ulama."

Berkat keagungan sifatnya dan kecemerlangannya dalam memberi keputusan hukum yang dimiliki Mu'adz bin Jabal, Abdullah bin Mas'ud memujinya dengan berkata, "Mu'adz bin Jabal adalah seorangimam yang dapat dijadikan teladan bagi umat Islam, ia patuh kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya. Dan juga selalu berpegang teguh kepada kebenaran."

Lalu salah satu sahabat bertanya kepada Ibnu Mas'ud, "Wahai Ibnu Mas'ud, sesungguhnya Nabi Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan. Ia juga patuh kepada Allah SWT. dan juga selalu memegang kebenaran."

Ibnu Mas'ud lalu berkata, "Sesungguhnya kita tidak menyamakan Mu'adz bin Jabal dengan Nabi Ibrahim." Kemudian ia melanjutkan dengan bertanya, "Apakah kalian tahu, apa itu imam dan apa itu suri tauladan?" tanya Ibnu Mas'ud.

"Hanya Allah lah yang tahu," jawab mereka. Kemudian Ibnu Mas'ud berkata, "Imam adalah seorang yang mengajari menusia tentang kebaikan, sementara suri tauladan adalah orang yang taat kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya. Sedangkan Mu'adz bin Jabal adalah orang yang mengajari manusia tentang kebaikan dan juga senantiasa patuh kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya."

Bersambung ke Bagian 2

Minggu, 22 April 2018

Wasiat Rasulullah Saw. Kepada Mu'adz Bin Jabal - #Kisah Islami - Bag 2

Adik-adik yang baik penasaran dengan cerita kisah para sahabat Rasulullah kan. Nah ini kelanjutan kisah yang kemarin yaitu kisah Mu'adz bin Jabal. Yuk adik-adik kita baca kisah kelanjutannya yuk agar lebih tahu dan berguna tentunya...

Seorang Pemimpin

Setelah Rasulullah Saw. wafat, Mu'adz bin Jabal kembali dari Yaman ke Madinah. Ia mendengar bahwa kaum Muslimin sedang berseteru dengan pasukan Romawi di perbatasan Syam. Maka ia pun segera berangkat dari Madinah menuju Syam, agar lebih dekat dengan medan peperangan. Sekaligus membantu sahabat Abi Ubaidah bin Jarrah dalam menghadapi tentara musuh.

Selepas wafatnya Abu Bakar ash-shiddiq, Mu'adz bin Jabal mengirimkan surat kepada Umar bin Khatab. Dalam isi surat tersebut ia menyatakan bersedia membaiatnya, menggantikan Abu Bakar.

cerita kisah Islami untuk anak
Kisah Islami

Mu'adz bin Jabal juga menasehati Umar agar selalu bertakwa kepada Allah SWT. dan memimpinumat islam dengan penuh keadilan. Umar pun menerima surat dan nasehat Mu'adz dengan penuh keterbukaan. Kemudian Umar membalas isi surat itu, "tidak baik bagi kamu bila kamutidak mengatakan kebenaran, dan tidak baik bagi kamibila kami tidak menerima kebenaran itu."

Pada suatu hari Amirul Mukminin, Umar bin Khattab memerintahkan memberikan hadiah sebanyak 400 dinarkepada Mu'adz bin Jabal, "Berikan ini kepada Mu'adz dan tunggu serta lihatlah apa yang akan ia lakukan dengan hadiah ini," ucap Umar bin Khattab.

Ketika sang utusan memberikan hadiah tersebut, ia melihat apa yang dilakukan Mu'adz bin Jabal dengan hadiah ini. Setelah Mu'adz menerima hadiah, ia memanggil anak buahnya sembari berkata, "Ambilah ini dan berikan kepada fulan, dan ini untuk fulan, dan ini juga untuk si fulan," lalu tiba-tiba istrinya Mu'adz keluar dan berkata, "Demi Allah, kami adalah orang miskin," Mu'adz tidak menyisakan hadiah tersebut kecuali dua dinar, yang diberikan langsung kepada istrinya.

cerita kisah Islami untuk anak bergambar
Cerita Islami untuk anak

Rasulullah Saw. sangat mencintai Mu'adz bin Jabal, sehingga beliau berwasiat kepadanya, "Wahai Mu'adz bin Jabal, Aku wasiatkan kepadamu sesuatu yang dapat kamu jadikan pegangan untuk hidupmu. Bertakwalah kepada Allah SWT., janganlah kamu menyekutukannya dengan selain Dia. Apabila berkata, maka bicaralah yang baik dan benar. Apabila kamu berjanji, maka tepatilah jangan kamu melanggarnya. Apabila kamu diberi amanah, maka jagalah amanah itu. Jauhi sifat khianat, karena khianat itu akan mencelakakanmu."

Lanjut Rasulullah, "Sayangilah anak yatim, berilah mereka kalau kamu mampu dan rawatlah mereka. Jagalah keharmonisan rumah tanggamu, dan berbuat baiklah terhadap tetanggamu. Apabila ada sesuatu yang akan membuatmu marah, maka tahanlah kemarahanmu. Bicaralah dengan siapapun dengan sopan. Ucapkanlah salam apabila bertemu dengan siapapun. Jadilah kamu orang yang beriman, janganlah kamu menjadi orang kafir."

Lanjut Rasulullah, "Al-Qur'an adalah kitab Allah, maka pahamilah oleh mu. cintailah akhirat, karena akhirat itu kekal, jangan kamu mencintai dunia yang hanya sesaat. Takutlah kamu terhadap hisab, karena apa yang kamu miliki dan kamu perbuat akan diperhitungkan. Kurangilah angan-anan dan banyaklah berbuat. Ingatlah Allah disetiap Ciptaan-Nya. Dan, bertobatlah kamu dari setiap berbuat dosa."

cerita kisah Islami untuk anak bergambar bermanfaat
Kisah Islami bergambar

Sungguh sahabat Nabi satu ini adalah seorang pahlawan Islam yang tangguh. Hidupnya mementingkan dunia. Ia adalah sahabat Nabi dari kaum Anshar yang turut membantu mengumpulkan Al-Qur'an bersama para sahabat Nabi yang lain, seperti Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab, dan Abu Zaid.

Rasulullah bersabda, "Ambilah Al-Qur'an dari empat sahabat yaitu Abdullah bin Mas'ud, Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, dan Salim, Maula Abi Hudzaifah."

Mu'adz bin Jabal wafat

Suatu ketika, Mu'adz bin Jabal jatuh sakit. Sakitnya, kian hari semakin bertambah parah. Dalam kondisi seperti ini, ia tetap bersabar dan tidak mengeluh sedikitpun. Ia mensyukuri atas ujian yang telah Allah berikan.

Pada saat ia merasa bahwa waktunya semakin dekat, ia mengangkat tangannya keatas untuk berdoa kepada Allah SWT., "Wahai Allah, Sesungguhnya aku takut kepada-Mu. Akan tetapi, hari ini aku menaruh penharapan kepada-Mu," kemudian Mu'adz bin Jabal pun menangis.

cerita kisah Islami untuk bacaan anak-anak
Mu'adz bin Jabal Wafat

Orang-orang yang disekitarnya pun bertanya, "Apakah yang menyebabkan kamu menagis, wahai Mu'adz. Sementara kamu adalah sahabat Rasulullah Saw. yang mulia?"

Mu'adz pun menjawab, "Aku tidak sedih menangisi kematian yang akan menghampiriku, dan tidak pula sedih meninggalkan hutang kepada orang setelahku. Tetapi aku menangisi nasibku kelak diakhirat, dimana aku akan ditempatkan setelah aku meninggal. Apakah aku akan ditempatkan bersama penghuni surga, atau penghuni neraka. Dan, aku tidak tahu dimanakah aku akan ditempatkan."