BERBAGI DENGAN KLIK

Tampilkan postingan dengan label Pondok Pesantren Sunan Drajat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pondok Pesantren Sunan Drajat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Desember 2021

Pendaftaran MTs Sunan Drajat Tahun 2021/2022

PPSD.OR.ID – Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD) adalah salah satu pesantren yang terletak di daerah pantura, tepatnya di Dusun Banjaranyar, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur.

Untuk pendaftaran MTs Sunan Drajat Tahun Pelajaran 2021/2022 silakan lihat informasi dibawah ini.

Brosur Pendaftaran MTs Sunan Drajat Tahun 2021-2022

Baca juga: Pendaftaran Pondok Pesantren Darussalam, Bogor Tahun 2021/2022.

Demikianlah postingan kali ini mengenai "Pendaftaran MTs Sunan Drajat, lamongan". Semoga bermanfaat buat kalian semua.

Kamis, 02 Juli 2020

Pendaftaran Santri Pondok Pesantren Sunan Drajat Baru Tahun Ajaran 2020/2021

Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD) adalah salah satu pesantren yang terletak di daerah pantura, tepatnya di Dusun Banjaranyar, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur.

Pada tahun ajaran 2020/2021 ini Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat (YPPSD) membuka Pendaftaran Siswa Baru secara serentak pada tanggal 27 Juni – 06 Juli 2020 untuk lembaga yang berada dalam naungan YPPSD. Berikut ini adalah Link Informasi Pendaftaran Siswa Baru Tahun Pelajaran 2020/2021 untuk beberapa lembaga tersebut:
  1. MTs. Sunan Drajat Banjarwati: https://ppsd.or.id/informasi-penerimaan-peserta-didik-baru-mts-sunan-drajat-banjarwati/
  2. SMPN 2 Paciran: (menunggu informasi lebih lanjut)
  3. MA Ma’arif 7 Sunan Drajat: https://ppsd.or.id/informasi-penerimaan-peserta-didik-baru-ma-maarif-7-banjarwati/
  4. SMK Sunan Drajat Lamongan: https://ppsd.or.id/informasi-penerimaan-peserta-didik-baru-smk-sunan-drajat-lamongan/
  5. MMA Sunan Drajat: https://ppsd.or.id/informasi-penerimaan-peserta-didik-baru-madrasah-muallimin-muallimat-mma-sunan-drajat/
  6. Institut Pesantren Sunan Drajat: https://ppsd.or.id/informasi-penerimaan-mahasiswa-baru-institut-pesantren-sunan-drajat/
Sedangkan berikut ini adalah Informasi Pendaftaran Santri dan Santriwati Baru Pondok Pesantren Sunan Drajat Tahun Pelajaran 2020/2021:

Pendaftaran Santri Pondok pesantren Sunan Drajat baru tahun 2020 2021

Jadwal dan tata Tertib Santri Pondok pesantren Sunan Drajat baru tahun 2020 2021

Demikianlah info kali ini mengenai Pendaftaran Santri Baru Pondok Pesantren Sunan Drajat tahun Peajaran 2020/2021. Semoga bermanfaat buat kalian semua.

Kamis, 16 Mei 2019

Info Pendaftaran Pondok Pesantren Sunan Drajat tahun Pelajaran 2019/2020

Untuk Info Info Pendaftaran Pondok Pesantren Sunan Drajat tahun Pelajaran 2019/2020, bisa anda lihat pada gambar dibawah ini:


Info Pendaftaran Pondok Pesantren Sunan Drajat tahun Pelajaran 2019/2020

Sedangka untuk ifo masuk SMPN 2 Paciran  silakan lihat gambar dibawah ini:
Untuk info lebih lanjut megenai pedaftaran SMPN 2 Paciran silakan unduh panduannya DISINI.

Jika anda ingin mengenal lebih dekat Pondok Pesantren Sunan Drajat Silakan Tonton Video dibawah ini.




Demikianlah info kali ini mengenai "Info Pendaftaran Pondok Pesantren Sunan Drajat tahun Pelajaran 2019/2020". Semoga bermanfaat.

Rabu, 18 April 2018

Informasi Biaya Pendaftaran Santri Putra/Putri Pondok Pesantren Sunan Drajat Tahun 2018/2019

Biaya Pendaftaran Santri Putra

Adapun biaya untuk masuk Pesantren Sunan Drajat untuk santri putra adalah sebagai berikut:
1.     
Biaya Pendaftaran
:
Rp. 50.000
2.       
Biaya almari selama 1 tahun
:
Rp. 150.000
3.       
DPP
:
Rp. 250.000
4.       
Syahriyah
:
Rp. 300.000
5.       
Pend. Kepesantrenan
:
Rp. 30.000
6.       
Dana Kesehatan
:
Rp. 25.000
7.       
Orientasi Santri Baru
:
Rp. 20.000
8.       
Tas Sandal
:
Rp. 15.000
9.       
Buku Pegangan Santri
:
Rp. 5.000
10.   
Kartu Tanda Santri (KTS)
:
Rp. 10.000
JUMLAH
Rp. 855.000


Catatan
  1. Saat pendaftaran harap membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK).
  1. Biaya syahriah perbulan Rp. 300.000 (sudah termasuk biaya makan 2 kali sehari).
  1. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomer tlp. 085850721411 atau 082338673449 (Kantor Pondok Putra).



Biaya Pendaftaran Santri Putri

Adapun biaya untuk masuk Pesantren Sunan Drajat  untuk santri putri adalah sebagai berikut:

1.     
Biaya Pendaftaran
:
Rp. 50.000
2.       
DPP
:
Rp. 200.000
3.       
Pendaftaran Diniyah, MQ dan LPBA
:
Rp. 80.000
4.       
Syahriyah
:
Rp. 75.000
5.       
Buku Pegangan Santri (BPS)
:
Rp. 5.000
6.       
Orientasi Santri Baru
:
Rp. 20.000
7.       
Seragam (Jubah dan Jilbab)
:
Rp. 140.000
8.       
Kartu Tanda Santri (KTS) dan Kartu Keluarga Santri (KKS)
:
Rp. 20.000
9.       
Dana Kesehatan
:
Rp. 25.000
10.   
Sewa Almari (1 Tahun)
:
Rp. 100.000
11.   
Perpustakaan
:
Rp. 20.000
12.   
Buku Majmu’
:
Rp. 20.000
13.   
Tas Sandal
:
Rp. 15.000
JUMLAH
Rp. 770.000

Catatan:
  1. Saat pendaftaran harap membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK).
  1. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomer tlp. (0322) 663622 (Kantor Pondok Putri).


Minggu, 11 Februari 2018

Info Pendaftaran MTs. Sunan Drajat

MTs Sunan Drajat merupakan sebuah lembaga yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Sunan Drajat. MTs Sunan Drajat ini berstatus terkreditasi A.

Dulu lembaga ini bertempat di Ponpes Putri Sunan Drajat namun karena semakin banyaknya siswa akhirnya pihak yayasan membuat gedung baru di PP Sunan Drajat Putra yang terdiri 4 lantai.


Fasilitas yang dimiliki MTs Sunan Drajat : Laboratorium Komputer, Perpustakaan, Lab. Bahasa dan lain-lain

Setiap tahunnya MTs Sunan Drajat menrima siswa kurang lebih 350 lebih. Dan menurut informasi yang diperoleh untuk tahun ajaran 2015/2016 ini siswa baru yang mendaftar mencapai 460 siswa. Siswa MTs Sunan Drajat tidak hanya berasal dari lamongan saja namun dari berbagai daerah sekitar lamongan, yakni bojonegoro, tuban, gresik, surabaya bahkan ada yang berasal dari luar pulau jawa.

Dengan akan berakhirnya tahun pelajaran 2017/2018, MTs Sunan Drajat Banjarwati Paciran Lamongan Jawa Timur membuka pendaftaran peserta didik baru Tahun pelajaran 2018/2019 dengan persyaratan sebagai berikut ;
  • Mengisi Formulir pendaftaran (manual) di tempat pendaftaran atau untuk pengisian formulir dapat dilakukan secara online, silahkan klik formulir pendaftaran untuk mengisi data pendaftar online !
  • Pas foto 3 x 4 (3 lembar)
  • Foto copy Ijazah SD/MI yang dilegalisir (4 lembar)
  • Foto copy Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang dilegalisir (4 lembar)
  • Foto copy Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) (2 lembar)
  • Foto copy Kartu Keluarga (KK) (1 lembar)
  • Foto copy Kartu PKH, KPS, BSM & Surat Keterangan Miskin (bagi yang mempunyai) (2 lembar)
  • Biaya pendaftaran Rp. 75.000,- (Tujuh puluh lima ribu rupiah)

Contact Person ;
Nihayatul Mas’ulah, S.Pd.I ( 085655211788 )
Taufiqur Rohman, S.Kom ( 085732466643 )

Sabtu, 10 Februari 2018

Pondok Pesantren Sunan Drajat

Pondok pesantran Sunan Drajat merupakan satu-satunya pesantren peninggalan wali di tanah Jawa yang masih tersisa. Sedangkan delapan wali lainnya, hanya menyisakan makam.pondok ini didirikan pada tahun 1460.Dianggap satu-satunya peninggalan wali, karena hingga sekarang ini, Ponpes Sunan Drajat, masih dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan belajar mengajar Agama Islam.

Mulai TK hingga Universitas dengan jumlah siswa dan mahasiswa sekitar 8.000 orang. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia."Dulu di sinilah Sunan Drajat mengajar para santrinya," kata Abdul Ghofur

Gapura Pondok Pesantren Sunan Drajat

Kini pesantren Sunan Drajat telah berubah menjadi pesantren megah, yang pembangunannya menghabiskan dana Rp150 miliar, termasuk di dalamnya pemancar radio FM.Di samping membangun gedung sekolahan, gedung asrama para santri termasuk membangun Masjid Induk yang arsitekturnya mirip Taj Mahal.yng mana di dalamnya terdapat Tumbal cakra ditanam persis ditengah-tengah Masjid Induk dengan tanda warna hijau berdiameter sekitar 15 cm, menancap di keramik masjid.Sejarah penanaman tumbal Cakra ini, sebagaimana diungkapkan Abdul Ghofur, atas inisiatif seorang pemimpin spiritual asal India yang beragama Hindu bernama, Parabhattaraka Shri Ananganandha Padha Theertha pada tahun 1999.Berdasarkan versi pemimpin Hindu tersebut, konon sekitar 500 tahun yang lalu telah diadakan perjanjian antara tokoh Islam Syeh Subakir dengan pemimpin umat Hindu di India.Perjanjian tersebut diantaranya berisi, "tanah Jawa yang semula masyarakatnya beragama Hindu diserahkan kepada tokoh Islam Syeh Subakir"."Bangunan masjid juga harus berdampingan dengan arsitektur umat Hindu yaitu menara, agar tanah Jawa bisa aman," katanya.

Karena itu, setelah 500 tahun perjanjian itu harus diperbaharui dan pilihan lokasi pemasangan tumbal diletakkan di tempat peninggalan para wali yang masih tersisa."Kata pemimpin Hindu itu kalau tumbal tidak dipasang, akan terjadi bencana dan korbannya delapan juta orang di tanah Jawa akan meninggal," katanya.

Meski sedang sakit, Parbhattaraka Shri Ananganandha Padha Theertha datang ke Pesantren untuk memasang tumbal Cakra. Dan peresmian tumbal Cakra, kata Abdul Ghofur, dilakukan langsung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semasa menjabat sebagai Presiden RI.

Pondok Pesantren Sunan Drajat merupakan salah satu pondok pesantren yang memiliki nilai historis yang amat panjang karena keberadaan pesantren ini tak lepas dari nama yang disandangnya, yakni Sunan Drajat. Sunan Drajat adalah julukan dari Raden Qosim putra kedua pasangan Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel) dengan Nyi Ageng Manila (Putri Adipati Tuban Arya Teja). Beliau juga memiliki nama Syarifuddin atau Masih Ma’unat.

Perjuangan Sunan Drajat di Banjaranyar dimulai tatkala beliau diutus ayahandanya untuk membantu perjuangan Mbah Banjar dan Mbah Mayang Madu guna mengembangkan syiar Islam didaerah pesisir pantai utara Kabupaten Lamongan saat ini. Pada tahun 1440-an ada seorang pelaut muslim asal Banjar yang mengalami musibah di pesisir pantai utara, kapal yang ditumpanginya pecah terbentur karang dan karam di laut. Adapun Sang Pelaut Banjar terdampar di tepian pantai Jelaq dan ditolong oleh Mbah Mayang Madu penguasa kampung Jelaq pada saat itu.

Melihat kondisi masyarakat Jelaq yang telah terseret sedemikian jauh dalam kesesatan, Sang Pelaut muslim itu pun terketuk hatinya untuk menegakkan sendi-sendi agama Allah. Beliau pun mulai berdakwah dan mensyiarkan ajaran Islam kepada penduduk Jelaq dan sekitarnya. Lambat-laun perjuangan Sang Pelaut yang kemudian hari lebih dikenal dengan Mbah Banjar, mulai membuahkan hasil. Apa lagi bersamaan dengan itu Mbah Mayang Madu pun turut menyatakan diri masuk Islam dan menjadi penyokong utama perjuangan Mbah Banjar. Pada suatu hari, Mbah Banjar dan Mbah Mayang Madu berkeinginan untuk mendirikan tempat pengajaran dan pendidikan agama agar syiar Islam semakin berkembang, namun mereka menemui kendala dikarenakan masih kurangnya tenaga edukatif yang mumpuni di bidang ilmu diniyah.

Ayo Mondok di Pondok Pesantren Sunan Drajat

Akhirnya mereka pun sepakat untuk sowan menghadap Kanjeng Sunan Ampel di Ampeldenta Surabaya. Gayung pun bersambut Kanjeng Sunan Ampel memberikan restu dengan mengutus putranya Raden Qosim untuk turut serta membantu perjuangan kedua tokoh tersebut. Akhirnya Raden Qosim mendirikan Pondok Pesantren di suatu petak tanah yang terletak di areal Pondok Pesantren putri Sunan Drajat saat ini. Beliau pun mengatakan bahwa barang siapa yang mau belajar mendalami ilmu agama di tempat tersebut, semoga Allah menjadikannya manusia yang memiliki derajat luhur. Karena do’a Raden Qosim inilah para pencari ilmu pun berbondong-bondong belajar di tempat beliau dan Raden Qosim pun mendapat gelar Sunan Drajat.

Sementara itu untuk mengenang perjuangan Mbah Banjar, maka dusun yang sebelumnya bernama kampung Jelaq, dirubah namanya menjadi Banjaranyar untuk mengabadikan nama Mbah Banjar dan anyar sebagai suasana baru di bawah sinar petunjuk Islam. Sunan Drajat yang merupakan putra sunan ampel menjadi tokoh sentral dalam penyebaran agama Islam yang ada di wilayah Lamongan. Raden Qosim atau Sunan Drajat mendirikan pondok pesantren di suatu petak tanah, terletak di areal Pondok Pesantren Putri Sunan Drajat saat ini. Beliau pun mengatakan bahwa barang siapa yang mau belajar mendalami ilmu agama di tempat tersebut, semoga Allah menjadikannya manusia yang memiliki derajat luhur. Karena do’a Raden Qosim inilah para pencari ilmu pun berbondong-bondong belajar di tempat beliau dan Raden Qosim pun mendapat gelar Sunan Drajat.

Setelah beberapa lama beliau berdakwah di Banjaranyar, maka Raden Qosim mengembangkan daerah dakwahnya dengan mendirikan masjid dan pondok pesantren yang baru di kampung Sentono. Beliau berjuang hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di belakang masjid tersebut. Kampung di mana beliau mendirikan masjid dan pondok pesantren itu akhirnya dinamakan pula sebagai Desa Drajat. Sepeninggalan Sunan Drajat, tongkat estafet perjuangan dilanjutkan oleh anak cucu beliau. Namun seiring dengan perjalanan waktu yang cukup panjang kebesaran nama Pondok Pesantren Sunan Drajat pun semakin pudar dan akhirnya lenyap ditelan masa. Saat itu hanyalah tinggal sumur tua yang tertimbun tanah dan pondasi bekas langgar yang tersisa. Kemaksiatan dan perjudian merajalela di sekitar wilayah Banjaranyar dan sekitarnya, bahkan areal di mana Raden Qosim mendirikan Pondok Pesantren di Banjaranyar saat itu berubah menjadi tempat pemujaan.

Setelah mengalami proses kemunduran, bahkan sempat menghilang dari percaturan dunia Islam di Pulau Jawa, pada akhirnya Pondok Pesantren Sunan Drajat kembali menata diri dan menatap masa depannya dengan rasa optimis dan tekat yang kuat. Hal ini bermula dari upaya yang dilakukan oleh anak cucu Sunan Drajat yang bercita-cita untuk melanjutkan perjuangan Sunan Drajat di Banjaranyar. Keadaan itu pun berangsur-angsur pulih kembali saat di tempat yang sama didirikan Pondok Pesantren Sunan Drajat oleh KH. Abdul Ghofur yang masih termasuk salah seorang keturunan Sunan Drajat pada tahun 1977 yang bertujuan untuk melanjutkan perjuangan wali songo dalam mengagungkan syiar agama Allah di muka bumi.

Munculnya kembali Pondok Pesantren Sunan Drajat saat ini tentu tidak terlepas dari perjalanan panjang dan perjuangan anak cucu Sunan Drajat itu sendiri. Sebagai institusi resmi dan legal, Pondok Pesantren Sunan Drajat tentu memiliki persamaan dan perbedaan dengan cikal bakal berdirinya pondok pesantren itu sendiri. Di sisi lain di dalam Pondok Pesantren Sunan Drajat terdapat pendidikan yang terdiri dari pendidikan formal, non formal dan in formal. Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak semua pondok pesantren memiliki pendidikan yang mengajarkan tentang pengetahuan dan keahlian/skill secara intensif terhadap santrinya. Dengan demikian sangat penting bagi seorang akademisi untuk mempelajari kembali ide-ide dasar yang muncul dan menyertai perkembangan Pondok Pesantren Sunan Drajat.

Untuk Info MAsuk pendaftaran Pondok Pesantren Bisa di Klik Disini

Update Mei 2019Untuk Pendaftaran Pondok dan Sekolah di Pondok Pesantren Sunan Drajat Bisa dilihat pada postingan terbaru (KLIK DISINI)


Info Pendaftaran Pondok Pesantren Sunan Drajat

Pondok pesantren Sunan Drajat kembali membuka pintu pendaftaran. Bagi Anda yang bingung ingin sekolah di mana, bingung ingin mondok di mana, atau ingin mondok sambil sekolah?. Maka informasi ini sangat menjawab pertanyaan tersebut.

Pondok Pesantren Sunan Drajat, merupakan pesantren peninggalan Wali Songo yang masih eksis. Dengan beberapa pendidikan formal, tentunya dengan pengakuan ijazah formal dari Negara juga.

Pondok Pesantren Sunan Derajat

Tidak hanya itu, jenjang pendidikan di pesantren ini lengkap. Mulai MTs Sunan Drajat, SMPN 2 Paciran, MA Sunan Drajat, SMK Sunan Drajat. MMA Sunan Drajat, dan Institut Pesantren Sunan Drajat. Semua melengkapi kehausan akan ilmu yang ingin anda timba.

Jadi tunggu apa lagi? Segera kuatkan tekad anda untuk menuntut ilmu di pesantren.

“Iso Ngaji, yo oleh Ijazah Negri” (Bisa mengaji, dan dapat Ijazah Negeri).

Untuk brosur pendaftaran, silahkan klik di sini untuk melihatnya. (khusus untuk brosur lembaga SMPN 2 Paciran dan pendaftaran Pondok, bisa langsung datang ke kantor)

Info lebih lengkap, bisa datang ke masing – masing kantor lembaga.