BERBAGI DENGAN KLIK

Tampilkan postingan dengan label Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Desember 2016

Pendaftaran Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, akan melaksanakan penerimaan santri baru sekitar lima bulan lagi. Walaupun begitu, banyak alumni, wali santri, simpatisan, dan terutama calon santri baru serta calon wali santri yang menanyakan informasi seputar penerimaan santri baru.

Waktu Pendaftaran baru, pada tgl 11 Syawal s.d. 13 Dzul Qo’dah 1437 H atau 16 Juli s.d. 16 Agustus 2016. Namun,  khusus calon santri baru dari wilayah Situbondo dan Jember dihimbau untuk melakukan pendaftaran sejak minggu ke-2 (23 Juli 2016), dan untuk wilayah Banyuwangi dan Bondowoso sejak minggu ke-3 (30 Juli 2016).

Pendaftaran Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo

Adapun prosedur penerimaan santri baru, sebagai berikut
  1. Mengisi Formulir Santri Baru dan menyerahkan persyaratan awal (fotokopi KTP orang tua dan foto calon santri)
  2. Melakukan tes urine bebas narkoba dan kehamilan di pesantren
  3. Menandatangani Surat Perjanjian bermaterai
  4. Orang tua/wali/penerima mandat menyerahkan calon santri kepada Pengasuh Pesantren
  5. Melakukan Pendaftaran Santri Baru dan menyerahkan seluruh persyaratan
  6. Membayar biaya pendaftaran, uang pangkal dan UTAP
  7. Memproses pembuatan Kartu Tanda Santri (KTS) dan KK (Kartu Keluarga)
  8. Melakukan pendaftaran di madrasah dan sekolah/PT
  9. Wali santri menyerahkan santri baru kepada Kepala Kamar di asrama yang telah ditentukan

BIAYA PENDIDIKAN SANTRI PONDOK PESANTREN SUKOREJO SITUBONDO :

Dengan asumsi (contoh) calon santri (putri) hendak masuk kelas I  di MTs(Depag) tahun 2016.

UANG TAHUNAN PESANTREN (UTAP):

  1. Uang pangkal santri baru = Rp.400.000,-
  2. Pendaftaran santri baru = Rp.120.000,-
  3. Biaya MTs Depag (tdk wajib ditambah MTs Diniyah) = Rp.495.000,-
Total biaya UTAP = Rp.1.015.000,-

BIAYA SERAGAM SANTRI (BERDASARKAN DATA TAHUN SEBELUMNYA TH.2015):

Seragam SMP/MTs putri (Ukuran XL) = Rp.250.000,-
Total biaya seragam =  Rp.250.000,-

BIAYA KITAB (BERDASARKAN DATA TAHUN SEBELUMNYA TH.2015):

Total biaya kitab MTs (Depag) kelas I = Rp.128.500,-
Total biaya kitab =  Rp.128.500,-

Jadi total biaya keseluruhan (berlaku 1 tahun) Rp.1.015.000 + Rp.250.000  + Rp.128.500 = Rp.1.393.500,- 
*) Untuk yang memilih SMP (Bukan MTs Depag), diwajibkan juga untuk mengikuti MTs (Diniyah) dengan biaya pendaftaran = Rp. 390.000,-

Biaya diatas adalah total perkiraan biaya selama 1 tahun dan sudah termasuk juga biaya Asrama (tidak termasuk biaya makan/konsumsi).

BIAYA MAKAN/KONSUMSI SANTRI:

Biaya makan Rp.3.500,- sampai Rp.4.000,-/per-porsi atau satu kali makan yang dibeli sendiri oleh santri di komplek pesantren selama mondok.
Info lebih jelas silahkan download:
 
Brosur th.2016, Rincian biaya th.2016, Harga seragam th.2015, dan Harga kitab th.2015 klik (DI LINK INI)

Catatan:
  • Santri/siswa wajib melunasi biaya UTAP pada bulan pertama, apabila tidak mampu wajib membayar minimal 50% dari ketentuan. Sedangkan sisanya harus dicicil sampai akhir semester ganjil (untuk SLTA ke bawah) atau akhir semester genap untuk Perguruan Tinggi PT (Fakultas/Akademi), Ibtidaiyah, dan MAIF.
  • diatas adalah biaya perkiraan yang berlaku selama 1 tahun jadi total biaya bisa saja kurang maupun bisa juga lebih.
  • Hal-hal yang belum jelas, dapat ditanyakan ke Petugas UTAP pada jam layanan.

Jumat, 09 Desember 2016

Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo

Awalnya areal Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo adalah hutan belantara yang membentang dari Gunung Baluran sampai wilayah Asembagus. Hutan belantara itu dikenal sangat angker karena disamping dihuni oleh binatang buas, juga dedemit. Saat itu penduduk tidak ada yang berani memasuki hutan tersebut.

Pada tahun 1328 H / 1908 M, Kiai Syamsul Arifin —– atas saran Habib Hasan Musawa dan Kiai Asadullah —– dibantu putranya, As’ad dan beberapa orang santri yang menyertai dari Madura, membabat dan merambah hutan tersebut untuk didirikan sebuah pesantren dan perkampungan. 

Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah

Upaya keras Kiai Syamsul Arifin akhirnya terwujud. Berdirilah sebuah pesantren kecil yang hanya terdiri dari beberapa gubuk untuk difungsikan rumah, musalla dan asrama santri yang waktu itu hanya beberapa orang.

Sejak tahun 1914, pesantren kecil itu berkembang bersamaan dengan datangnya para santri dari wilayah sekitar Karesidenan Besuki. Tahun itu pula kemudian dijadikan tahun berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah. Setiap perayaan ulang tahun selalu dirujuk pada tahun itu.

Perkembangan selanjutnya, Desa Sukorejo yang letaknya 7 kilometer sebelah timur Asembagus (30 km arah timur kota kabupaten Situbondo) tidak hanya berdiri sebuah pesantren, masyarakat pun mulai berdatangan untuk kemudian menetap di desa itu. Hutan yang telah dirambah itu pun berkembang menjadi areal pertanian ladang dan kebun yang hasilnya mulai bisa dirasakan penduduk. Pergaulan penduduk dengan pesantren pun berlangsung harmonis.

Kiai Syamsul Arifin sendiri selain mengasuh beberapa santri, juga membantu masyarakat khususnya dalam memberikan pertolongan pengobatan dan hajat masyarakat lainnya. Dan lambat laun nama Kiai Syamsul Arifin mulai dikenal hingga ke berbagai daerah, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, pertambahan santri mulai tampak.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, Pesantren Sukorejo tidak hanya menjadi pusat belajar, tapi juga sebagai pusat perjuangan kemerdekaan. Para pejuang banyak ditampung di pesantren, sekaligus sebagai markas penyusunan strategi melawan penjajah.

Ketika itu proses belajar mengajar baru bisa dilaksanakan melalui sistem sorogan dan bandongan, hingga kemudian Kiai As’ad yang menggantikan Kiai Syamsul Arifin setelah beliau wafat pada tahun 1951, sistem belajar mengajar dan pendidikan mulai dikembangkan ke sistem klasikal dengan didirikannya berbagai lembaga pendidikan, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi.

Dalam upaya mewujudkan pendidikan modern sesuai kebutuhan zaman, berbagai lembaga pendidikan kejuruan dan keahlian pun didirikan, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Kader Ahli Fiqh Ma’had Aly dan Madrasatul Qur’an sebagai lembaga kajian dan pendalaman ilmu-ilmu Al Qur’an. Termasuk lembaga ekonomi Koperasi. Lembaga-lembaga informal seperti kursus dan pelatihan juga turut mewarnai perkembangannya.