Sejarah Darul Muttaqien
Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri sebagai lembaga pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan dengan pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar (alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan Pesantren Darul Muttaqien + 16 ha.
Niat pemberian tanah wakaf sebagaimana pernah disampaikan Alm. H. Mohamad Nahar agar didirikan lembaga pendidikan Islam (pondok pesantren) yang standar, baik dari segi kualitas pendidikannya, pelayanan maupun manajemen pengelolaannya. Niat ini muncul sebagai rasa keprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataan lulusan pesantren belum memiliki kualitas yang standar, masih jauh dari harapan.
Banyak tokoh dan para ulama yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi founding father lahirnya Darul Muttaqien, diantaranya adalah KH. Sholeh Iskandar (Ketua BKSPPI), KH. Rosyad Nurdin (MUI Jawa Barat), KH. TB. Hasan Basri (BKSPPI Bogor) dan KH. Abdul Manaf Mukhayyar (Pesantren Darunnajah Jakarta). Sebab dari tahun 1980 H. Mohamad Nahar telah melakukan berbagai konsultasi dengan tokoh-tokoh diatas yang pada akhirnya tahun1988 berdirilah Pondok Pesantren Darul Muttaqien dengan KH. Mad Rodja Sukarta diberi amanah untuk menjadi pimpinan.
Dari rangkaian sejarah berdirinya, awalnya Darul Muttaqien berafiliasi pada Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Namun berdasarkan pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengan kemandirian dan efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darul Muttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H. Mohamad Nahar sebagai ketua.
Terkait dengan pengunduran diri H. Mohamad Nahar, maka berdasarkan rapat anggota yayasan M. Lutfi Nahar, SE resmi menjadi ketua yayasan yang baru menggantikan ketua lama terhitung sejak tanggal 27 Oktober 2002 sampai sekarang.
Sejak berdirinya, dari tahun ke tahun Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hingga saat ini kegiatan pendidikan yang diselenggarakan Pesantren Darul Muttaqien meliputi : TK Islam, SD Islam Terpadu, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, SMP Islam Terpadu, Pesantren Salafiyah, TPA serta madrasah Diniyah. Semoga harapan wakif menjadi kenyataan, bahwa Darul Muttaqien menjadi lembaga pesantren yang berkhidmat kepada ummat dengan mendidik generasi bangsa.
Visi dan Misi
Visi
Dalam rangka menyiapkan generasi muslim yang berkualitas, Pondok Pesantren Darul Muttaqien menerapkan Pendidikan Islam Terpadu dengan pendekatan “learning process” serta berkomunikasi berbahasa Arab dan Inggris melalui manajemen terpadu dan peningkatan hubungan kemitraan.
Misi
Untuk mencapai Visi tersebut, maka Pondok Pesantren Darul Muttaqien mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
- Menerapkan Manajemen terpadu
- Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu
- Menggunakan Bahasa Arab dan Inggris dalam berkomunikasi
- Mengembangkan dan meningkatkan jaringan kerjasama
- Meningkatkan hubungan kekeluargaan
- Menerapkan “learning process” yang mendorong kreatifitas dan kemandirian
- Mengembangkan potensi-potensi yang dapat digunakan sebagai sumber dana
Pelayanan Pendidikan
Pelayanan pendidikan merupakan salah satu tujuan didirikannya Pesantren Darul Muttaqien, demikian juga pelayanan sosial. Tujuan pokok di Pesantren Darul Muttaqien dirancang untuk membentuk kader-kader yang bertaqwa, berakhlaq karimah, berpengetahuan luas, berketrampilan dan berkhidmat pada agama, masyarakat dan bangsa.
Hingga saat ini kegiatan pendidikan yang diselenggarakan Pesantren Darul Muttaqien meliputi :
- R A
- TPQ
- Diniyah Takmiliyah
- SD Islam Terpadu (Full Day School)
- SMP Islam Terpadu (Full Day School)
- Madrasah Tsanawiyah (Berasrama)
- Madrasah Aliyah (Berasrama)
- Pesantren Salafiyah (Berasrama)
Di masa yang akan datang sejalan dengan tuntutan dan kemampuan yang dimiliki, Pesantren Darul Muttaqien tidak menutup kemungkinan melakukan pengembangan sekolah-sekolah dengan jenjang dan bentuk lain seperti SMK, Madrasah Aliyah Kejuruan dan Perguruan Tinggi. Program-program serupa menjadi grand design Pesantren Darul Muttaqien dalam rangka merespon kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman.